Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya,
tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya,
mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya,
lapisan tekad yg seribu kali lebih keras dari baja…
Dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya…
Serta mulut yang akan selalu berdoa…

(quoted from 5cm: Donny Dhirgantoro)

Minggu, 07 Agustus 2011

Untuk sahabat G 1 Sore


Tiga tahun bukan waktu sedikit buat mengenal mu sahabat
Sejuta rangkaian kata terwujud sebagai memori
Ingatlah........... cerita kita tak akan berakhir begini saja
Telah banyak yang telah kita lalui
Kita tak akan bisa melupakan semuanya

Hanya sekedar candaan itu pun akan terukir manis di hati kita
Celotehan-celotehan yang kita keluarkan setiap hari di sudut-sudut kampus
Rasa penat yang melanda di saat mata kuliah yang sangat membosankan
Canda gurau yang kita lakukan di Kantek
Putus asa di saat UTS dan UAS
Tapi tetap saja kita pergi untuk bersenang-senang setelah Keputus asaan itu =)
Keringat yang kita keluarkan di Bengkel menjalani hari – hari penuh lelah, merangkai senyum dalam keletihan
Namun, kita menghimpunnya dalam suasana penuh cinta.

Terakhir kali kala kita akan berpisah,
Sebenarnya aku benar – benar tak kuasa melepasmu
Kenangan - kenangan manis yang telah lama kita jalin, rasanya terlalu erat untuk diuraikan
Matahari pagi yang menyambut kita saat itu, untuk menghantarkan kita ke deretan Tanah Jawa
Jakarta-Bandung-Semarang-Surabaya-Yogyakarta kota-kota itu adalah kenangan kita
Lawang Sewu-vihara watugong-Masjid Agung-Pantai Kukup-Gn. Bromo
Tempat-tempat itu kita ukir sejarah perjalanan kita

Ingatlah ketika kita akan pergi melangkah jauh
Saat kita bercerita tentang mimpi mimpi kita 
tentang angan angan kita
tuk menjadi bagian dunia
Jangan pernah lupa Hai sahabat 

Sahabat Sejati


Minggu, 10 Juli 2011

Gede 1 April 2011

Dear Gede, 1 April 2011

oleh : Anisya 

Siang yang sangat panas menurut gw, Jum'at  1 April 2011 team yang beranggotakan Bang joule, Jay, Pedro (team Grogol) and Imam, Ambon, Diky, Adnan, Zaldy, Oci, Selvi, gw tiba di terminal Kp. Rambutan bergegas naik bus sukabumi yang melewati puncak.
Dan kami pun bersiap-siap ....................

Siap-siap (Kp. Rambutan)

dan kami pun akhirnya sampai di tujuan tepatnya di Pasar Cipanas,,,,,,,

Pasar Cipanas


nggak terasa panggilan alam pun memanggil menyadari perut kita belum terisi nasi, kita pun menyantap makanan yang bagi kita cukup melezatkan .......

MARI MAKAN...................................=)

Angkringan Pasar Cipanas
Sesudah perut kami terisi nasi kami pun bersiap untuk menaiki angkot yang menuju gunung Putri

siap-siap naek angkot capcus Cin..........
 Sampai di Gn. Putri kami mendapatkan kabar buruk team pendakian kita terpaksa tidak dapat mendaki hari itu karena adminitrasi yang belum kita selesaikan.
kita pun menunggu........................................!!!!!!
ini yang kita lakukan =)

 

Sungguh malang Nasib kita............=( adminitrasi belum bisa di selesaikan hari itu juga
terpaksa kami bermalam di rumah penduduk menunggu pagi untuk menyelesaikan administrasi 

Menunggu pagi

Sadar malam pun sudah larut kami pun bergegas untuk tidur  setelah  menikmati secangkin teh panas di warung si Ibu yang berbaik hati mengizinkan kita untuk bermalam dirumannya.


Sabtu, 2 April 2011

Administrasi selesai pukul 3 sore kami pun bersiap-siap melakukan Pendakian.
Kami pun memanjatkan doa agar selamat sampai Puncak

Capcus Cinnnnn........=D

Pendakian ini diawali dengan jalur batu yang ditata. Awal pemanasan yang lancar karena belum ada tanjakan sama sekali.


Bersiap untuk mendaki...........

Let's go......................................
(Adnan kiri, Diky Kanan)
 (Hanif, Diky, Adnan, Ocy)

Setelah beberapa jam mendaki tak sadar malam pun datang.............




Letih yang melanda terbayar dengan sampainya team di Alun-Alun Surya Kencana =)
karena sudah dini hari kita sampai, kami pun memerlukan istirahat bergegas kami mendirikan tenda.
hahahha tampaknya cuaca tak bersahabat ternyata hujan turun ...........=(
tapi tenda tetap berdiri.

Minggu, 3 April 2011 Alun-alun Surya kencana


Pagi yang berkabut, perut pun tak bisa berkompromi =)


Add caption
   arti sebuah kebersamaan

Selesai menyantap sarapan pagi bersiap untuk mendaki puncak 
  

membutuhkan waktu beberapa jam untuk mencapai puncak dan doa kami pun terkabul untuk mencapai puncak.


pengharapan kami

12.25 wib
waktu untuk pulang setelah kami telah puas melihat apa yang telah Tuhan perlihatkan pada kami 

Tanjankan Setan
Sangat menyeramkan mungkin sebuah nama tempat ini dan ternyata seperti ini =)

Menantang.......

14.54 wib Air Panas


terbayar dengan rasa letih yang kita dapat, di berikan satu lagi hasil cipta Sang Khaliq

Kandang Badak


nggak banyak waktu yang kita habiskan di tempat ini hanya singgah untuk sekedar melepas letih dan minum, lalu meneruskan jalan pulang.

 17.44 wib
Langit pun berubah menjadi gelap menandakan bergantinya Malam, kita pun mempergegas perjalanan untuk pulang


Sangat Letih yang kita rasakan saat-saat itu sesampainya di pos terakhir kami tidak melanjutkan perjalanan pulang tetapi bermalam di sebuah kedai kopi sampai esok pagi.

Senin, 4 April 2011
Sampai lagi kita di Kp.Rambutan dan bersiap untuk berpisah dan kita akan bertemu kembali di pendakian selanjutnya=)

Sungguh perjalanan yang tidak akan terlupakan

CapCusCin = )






  






 

Rabu, 01 Juni 2011

Catatan Sebuah Perjalanan




 


Dear Dreamers,,,,,,,,,,

oleh : Anisya 

MAHAMERU, AKU AKAN DATANG PADAMU!!!

Semeru, dengan puncaknya Mahameru 3676 m di atas permukaan laut, terletak di Malang dan Lumajang. Gunung tertinggi yang menjadi atap Pulau Jawa. Gunung yang menjadi impian bagi semua pendaki untuk bisa berdiri di puncaknya, Puncak Mahameru. Gunung yang konon katanya menurut kepercayaan Jawa Kuno, menjadi tempat bersemayam para dewa.

Setiap orang bebas punya mimpi, bukankan setiap manusia harus punya mimpi?
Klo manusia ga punya mimpi namanya apa dong??

Mungkin sekarang kenyamanan sudah jadi segalanya sehingga tidak ada lagi yang mau mengambil resiko untuk mimpi-mimpinya, tak ada lagi yang mau mencari keajaiban-keajaiban dan keindahan sebuah hati.....

(quoted from 5cm: Donny Dhirgantoro)
  

Taman Nasional ini terdiri dari pegunungan dan lembah seluas 50.273,3 Hektar. 
Terdapat beberapa gunung di dalam Kaldera Gn.Tengger antara lain; Gn.Bromo (2.392m) Gn. Batok (2.470m) Gn.Kursi (2,581m) Gn.Watangan (2.662m) Gn.Widodaren (2.650m). Terdapat empat buah danau (ranu): Ranu Pani, Ranu Regulo, Ranu Kumbolo, Ranu Darungan.
Diperlukan waktu sekitar empat hari untuk mendaki puncak gunung Semeru pulang- pergi. Sebaiknya membawa bekal untuk satu minggu karena kita akan betah berkemah, bisa jadi karena pemandangan dan suasana yang sangat indah, atau karena kecapaian setelah mendaki gunung semeru.
Untuk mendaki gunung semeru dapat ditempuh lewat kota malang atau lumajang. Dari terminal kota malang kita naik angkutan umum menuju desa Tumpang. Disambung lagi dengan Jip atau Truk Sayuran yang banyak terdapat di belakang pasar terminal Tumpang.
Sebelumnya kita mampir di Gubugklakah untuk memperoleh surat ijin, untuk umum dikenakan biaya Rp.6.500,- per orang, sedangkan untuk pelajar dan mahasiswa dikenakan biaya Rp.5.500,- per orang.
Dengan menggunakan Truk sayuran atau Jip perjalanan dimulai dari Tumpang menuju Ranu Pani desa terakhir di kaki semeru. Di sini terdapat Pos pemeriksaan, terdapat juga warung dan pondok penginapan. Pendaki juga dapat bermalam di Pos penjagaan. Di Pos Ranu Pani juga terdapat dua buah danau yakni danau (ranu) pani (1 ha) dan ranu regulo (0,75 ha). Terletak pada ketinggian 2.200 mdpl.



JALUR WATU REJENG

Bagi pendaki yang baru pertama kali mungkin akan bingung menemukan jalur pendakian, dan hanya berputar-putar di Ranu Pani, untuk itu setelah sampai di gapura selamat datang, perhatikan terus ke kiri ke arah bukit, jangan mengikuti jalanan yang lebar ke arah kebun penduduk. Selain jalur yang biasa dilewati para pendaki melewati Watu Rejeng, juga ada jalur pintas yang biasa dipakai para pendaki lokal, jalur ini sangat curam dengan melintasi Gunung Ayek-ayek.
Jalur awal yang kita lalui landai, menyusuri lereng bukit yang didominasi dengan tumbuhan alang-alang. Tidak ada tanda penunjuk arah jalan, tetapi terdapat tanda ukuran jarak pada setiap 100m, kita ikuti saja tanda ini. Banyak terdapat pohon tumbang, dan ranting-ranting diatas kepala, sehingga kita harus sering merundukkan kepala, tas keril yang tinggi sangat tidak nyaman.
Setelah berjalan sekitar 5 Km menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi Edelweis, kita akan sampai di Watu Rejeng. Kita akan melihat batu terjal yang sangat indah. Kita saksikan pemandangan yang sangat indah ke arah lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus. Kadang kala kita dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak semeru. Untuk menuju Ranu Kumbolo kita masih harus menempuh jarak sekitar 4,5 Km.
Sebaiknya beristirahat dan mendirikan tenda apabila tiba di Ranu Kumbolo. Terdapat danau dengan air yang bersih dan memiliki pemandangan yang sangat indah terutama di pagi hari kita saksikan matahari terbit disela-sela bukit. Banyak terdapat ikan, kadang burung belibis liar. Ranu Kumbolo berada pada ketinggian 2.400 m dengan luas 14 ha.
Dari Ranu Kumbolo sebaiknya menyiapkan air sebanyak mungkin. Meninggalkan Ranu Kumbolo kita mendaki bukit terjal, dengan pemandangan yang sangat indah dibelakang ke arah danau. Di depan bukit kita terbentang padang rumput yang luas yang dinamakan oro-oro ombo. Oro-oro ombo dikelilingi bukit dan gunung dengan pemandangan yang sangat indah, padang rumput luas dengan lereng yang ditumbuhi pohon pinus seperti di Eropa. Dari balik Gn. Kepolo tampak puncak Gn. Semeru menyemburkan asap wedus gembel.
Selanjutnya kita memasuki hutan Cemara dimana kadang-kadang kita jumpai burung dan kijang. Banyak terdapat pohon tumbang sehingga kita harus melangkahi atau menaikinya. Daerah ini dinamakan Cemoro Kandang.
Pos Kalimati berada pada ketinggian 2.700 m, disini kita dapat mendirikan tenda untuk beristirahat dan mempersiapkan fisik. Kemudian meneruskan pendakian pada pagi-pagi sekali pukul 24.00. Pos ini berupa padang rumput luas di tepi hutan cemara, sehingga banyak tersedia ranting untuk membuat api unggun.
Terdapat mata air Sumber Mani, ke arah barat (kanan) menelusuri pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh jarak 1 jam pulang pergi. Di Kalimati dan di Arcopodo banyak terdapat tikus gunung bila kita mendirikan tenda dan ingin tidur sebaiknya menyimpan makanan dalam satu tempat yang aman.
Untuk menuju Arcopodo kita berbelok ke kiri (Timur) berjalan sekitar 500 meter, kemudian berbelok ke kanan (Selatan) sedikit menuruni padang rumput Kalimati. Arcopodo berjarak 1 jam dari Kalimati melewati hutan cemara yang sangat curam, dengan tanah yang mudah longsor dan berdebu. Dapat juga kita berkemah di Arcopodo, tetapi kondisi tanahnya kurang stabil dan sering longsor. Sebaiknya menggunakan kacamata dan penutup hidung karena banyak abu beterbangan. Arcopodo berada pada ketinggian 2.900m, Arcopodo adalah wilayah vegetasi terakhir di Gunung Semeru, selebihnya kita akan melewati bukit pasir.
Dari Arcopodo menuju puncak Semeru diperlukan waktu 3-4 jam, melewati bukit pasir yang sangat curam dan mudah merosot. Semua barang bawaan sebaiknya kita tinggal di Arcopodo atau di Kalimati. Pendakian menuju puncak dilakukan pagi-pagi sekali sekitar pukul 02.00 pagi dari Arcopodo. Badan dalam kondisi segar, dan efektif dalam menggunakan air. Perjalanan pada siang hari medan yang dilalui terasa makin berat selain terasa panas juga pasir akan gembur bila terkena panas. Siang hari angin cendurung ke arah utara menuju puncak membawa gas beracun dari Kawah Jonggring Saloka.
Di puncak Gunung Mahameru (Semeru) pendaki disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloko, juga dilarang mendaki dari sisi sebelah selatan, karena adanya gas beracun dan aliran lahar. Suhu dipuncak Mahameru berkisar 4 - 10 derajad Celcius, pada puncak musim kemarau minus 0 derajad Celcius, dan dijumpai kristal-kristal es. Cuaca sering berkabut terutama pada siang, sore dan malam hari. Angin bertiup kencang, pada bulan Desember - Januari sering ada badai.
Terjadi letusan Wedus Gembel setiap 15-30 menit pada puncak gunung Semeru yang masih aktif. Pada bulan Nopember 1997 Gn.Semeru meletus sebanyak 2990 kali. Siang hari arah angin menuju puncak, untuk itu hindari datang siang hari di puncak, karena gas beracun dan letusan mengarah ke puncak.
Letusan berupa asap putih, kelabu sampai hitam dengan tinggi letusan 300-800 meter. Materi yang keluar pada setiap letusan berupa abu, pasir, kerikil, bahkan batu-batu panas menyala yang sangat berbahaya apabila pendaki terlalu dekat. Pada awal tahun 1994 lahar panas mengaliri lereng selatan Gn.Semeru dan meminta beberapa korban jiwa, pemandangan sungai panas yang berkelok- kelok menuju ke laut ini menjadi tontonan yang sangat menarik.
Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau yaitu bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Sebaiknya tidak mendaki pada musim hujan karena sering terjadi badai dan tanah longsor.

JALUR GUNUNG AYEK-AYEK

Dari desa Ranu Pane perjalanan dimulai dengan melintasi kebun sayuran penduduk yang berupa tanaman bawang dan kol (kubis). Melintasi kawasan kebun sayuran di siang hari terasa panas dan berdebu sehingga akan lebih baik jika pendaki mengenakan kacamata dan masker penutup hidung. Ranu Pane adalah salah satu desa yang dihuni oleh masyarakat suku Tengger, selain desa Ngadas, Cemoro Lawang, Ngadisari, dll. Masyarakat Tengger hidup dengan menanam sayur-sayuran.
Di desa Ranu Pane ini air bersih diperoleh dari kran-kran yang di salurkan ke rumah penduduk di siang hari dengan volume air yang sangat kecil. Sehingga di pos pendakian Ranu Pane kadangkala tidak terdapat air bersih di siang hari, namun di malam hari air bersih di pos pendakian berlimpah karena aliran ke rumah penduduk di hentikan di malam hari.
Selanjutnya akan dijumpai sebuah pondok yang dipakai untuk keperluan penghijauan gunung Semeru. Jalur agak landai dan sedikit berdebu melintasi kawasan hutan yang didominasi oleh tanaman penghijauan berupa akasi dan cemara gunung. Jalur selanjutnya mulai menanjak curam menyusuri salah satu punggungan gunung Ayek-ayek. Di sepanjang jalur ini kadangkala dapat ditemukan jejak-jejak kaki dan kotoran binatang. Burung dan aneka satwa seringkali terlihat berada disekitar jalur ini.
Mendekati puncak gunung Ayek-Ayek pohon cemara tumbuh agak berjauhan sehingga pendaki dapat melihat ke bawah ke arah desa ranu pane. Desa Ngadas juga nampak sangat jelas. Pendaki dapat beristirahat di celah gunung untuk berlindung dari hembusan angin. Di tempat ini pendaki juga bisa melihat dinding gunung tengger yang mengelilingi gunung Bromo, kadang kala terlihat kepulan asap yang berasal dari gunung Bromo.
Setelah melintasi celah gunung yang agak licin dan berbatu pendaki harus menyusuri sisi gunung Ayek-ayek agak melingkar ke arah kanan. Di samping kiri adalah jurang terbuka yang menghadap ke bukit-bukit yang ditumbuhi rumput, bila pendakian dilakukan di siang akan terasa sangat panas. Di kejauhan kita dapat menyaksikan puncak mahameru yang bersembunyi di balik gunung Kepolo, sekali-kali nampak gunung Semeru menyemburkan asap wedus gembel.
Jalur mulai menurun tetapi perlu tetap waspada karena rawan longsor. Tumbuhan yang ada berupa rumput dan cemara yag diselingin Edelweis. Masih dalam posisi menyusuri tebing terjal sekitar 30 menit kita akan tiba di tempat yang agak datar, celah yang cukup luas pertemuan dua gunung. Di sini pendaki dapat beristirahat sejenak melepaskan lelah. Beberapa tanaman Edelweis tumbuh cukup tinggi sehingga dapat digunakan untuk berteduh dari sengatan matahari.
Setelah puas beristirahat perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri tebing terjal yang agak melingkar ke arah kiri. Tumbuhan yang ada berupa rumput yang agak rapat dan tebal, beberapa pohon cemara tumbuh agak berjauhan di sepanjang jalur. Di sepanjang jalur ini pendaki tidak bisa saling mendahului sehingga harus berjalan satu persatu. Sekitar 30 menit menyusuri tepian tebing terjal akan tampak di depan kita bukit dan padang rumput yang sangat luas.
Sampailah kita di padang rumput yang sangat luas yang disebut Pangonan Cilik. Pemandangan di pagi hari dan sore hari di tempat ini sangat indah luar biasa, kita tidak akan bosan memandangi bukit-bukit yang ditumbuhi rumput. Padang rumput ini dikelilingin tebing-tebing yang ditumbuhi pohon cemara dan edelweis. Sekitar 45 menit melintasi padang rumput selanjutnya berbelok ke arah kiri maka sampailah kita di sebuah danau yang sangat luas yang disebut danau Ranu Kumbolo.
Secara umum iklim di wilayah gunung Semeru termasuk type iklim B (Schmidt dan Ferguson) dengan curah hujan 927 mm - 5.498 mm per tahun dengan jumlah hari hujan 136 hari/tahun dan musim hujan jatuh pada bulan Nopember - April. Suhu udara dipuncak Semeru berkisar antara 0 - 4 derajat celcius.
Flora yang berada di Wilayah Gunung Semeru beraneka ragam jenisnya tetapi banyak didominir oleh pohon cemara, Akasia, Pinus, dan jenis Jamuju. Sedangkan untuk tumbuhan bawah didominir oleh Kirinyuh, Alang - alang, Tembelekan, Harendong dan Edelwiss putin, Edelwiss yang banyak terdapat di lereng-lereng menuju Puncak Semeru. Dan juga ditemukan beberapa jenis anggrek endernik yang hidup di sekitar Semeru Selatan.


Selasa, 31 Mei 2011

Daftar Gunung Di INDONESIA Berdasarkan tinggi dan letak



Indonesia adalah 'surga para pendaki' karena ratusan buah gunung menjulang di atas daratan atau bahkan
di tengah lautan. Gunung merupakan salah satu penjaga ekosistem lingkungan karena kemampuannya menyuguhkan bermacam vegetasi dan dengan sendirinya menghadirkan habitat berbagai binatang di dalamnya.

Berikut daftar nama-nama gunung populer di Indonesia.

Gunung di Papua

* Gunung Puncak Carstenz Pyramid(4,884 m.dpl) merupakan gunung tertinggi di Indonesia.
* Gunung Puncak Jaya(4,860 m.dpl)
* Gunung Puncak Trikora(4,730 m.dpl)
* Gunung Puncak Idenberg (4,643 m.dpl)
* Gunung Dom (1,332 m.dpl)
* Gunung Derabaro (4,150 m.dpl)
* Gunung Yamin (4,595 m.dpl)
* Gunung Yaramamafaka (3,370 m.dpl)
* Gunung Redoura (3,083 m.dpl)
* Gunung Togwomeri (2,680 m.dpl)
* Gunung Mandala (4,640 m.dpl)
* Gunung Ngga Pilimsit(4,717 m.dpl)
* Gunung Foja (1,800 m.dpl)
* Gunung Cyrcloop (2,034 m.dpl)

Gunung di Jawa

* Gunung Anjasmara (2.277 m)
* Gunung Argapura (3.088 m)
* Gunung Arjuno (3.339 m)
* Gunung Bromo (2.392 m)
* Gunung Bukit Tunggul (2.208 m)
* Gunung Burangrang (2.057 m)
* Gunung Cereme (3.078 m)
* Gunung Cikuray (2.818 m)
* Gunung Galunggung (2.167 m)
* Gunung Gede (2.958 m)
* Gunung Guntur (2.249 m)
* Gunung Karang (1.245 m) sekitar 40 KM selatan Pandeglang
* Gunung Kembar I (3.052 m)
* Gunung Kembar II (3.126 m)
* Gunung Lasem (806 m) Rembang Jawa Tengah
* Gunung Lawu (3.245 m)
* Gunung Semeru (3.676m) gunung tertinggi di pulau Jawa dan gunung berapi ketiga tertinggi di Indonesia
* Gunung Malabar (2.343 m)
* Gunung Masigit (2.078 m)
* Gunung Merapi (2.911 m)
* Gunung Merbabu (3.145 m)
* Gunung Muria (1.602 m)
* Gunung Panderman, (2.000 m)
* Gunung Pangrango (3.019 m)
* Gunung Papandayan (2.665 m)
* Gunung Patuha (2.386 m)
* Gunung Botak (3.702 m) (kabupaten grobogan)
* Gunung Penanggungan (1.653 m)
* Gunung Raung (3.332 m)
* Gunung Salak (2.211 m)
* Gunung Slamet (3.432 m)
* Gunung Sumbing (3.336 m)
* Gunung Sundara (3.150 m)
* Gunung Tangkuban Perahu (2.084 m)
* Gunung Ungaran (2,050 m)
* Gunung Wayang (2.181 m)
* Gunung Welirang (3.156 m)
* Gunung Wilis (2.552 m)
* Gunung Kelud (1.350 m)

Gunung di Kalimantan

* Gunung Palung (1.116 m) Kalimantan Barat
* Gunung Raya (2.278 m) Kalimantan Tengah
* Gunung Liangpran (2.240 m) Kalimantan Timur
* Gunung Halau (1.892 m) Kalimantan Selatan

Gunung di Sulawesi

* Gunung Awu (1.320 m) Kepulauan Sangihe
* Gunung Lokon (1.689 m)
* Gunung Klabat(1995 mdpl)
* Gunung Mekongga (2.620 m)
* Gunung Mahawu (1311 mdpl)
* Gunung Bawakaraeng (2.705 m)
* Gunung Latimojong (3.478 m)
* Gunung Lokon (1580 mdpl)
* Gunung Lompobattang (2871 m)
* Gunung Soputan (1783 m)
* Gunung Karangetang Kabupaten Siau
* Gunung Ambang Kabupaten Bolaang Mongondow Timur

Gunung di Sumatra

* Gunung Dempo (3159 m) Sumatra Selatan
* Gunung Kerinci (3.805 m) Jambi gunung tertinggi di Sumatra, kedua di Indonesia dan gunung berapi tertinggi di Indonesia
* Gunung Sinabung (2.475 m) Sumatra Utara
* Gunung Sibayak (2.212 m) Sumatra Utara
* Gunung Pesagi (2.262 m) Lampung
* Gunung Singgalang (2.877 m) Sumatra Barat
* Gunung Marapi (2,891.3 m) Sumatra Barat
* Gunung Talamau (2,912 m) Sumatra Barat
* Gunung Tandikat (2438 m) Sumatra Barat
* Gunung Leuser (3172 m) NAD
* Gunung Perkison (2300 m) NAD
* Gunung Talang (2600 m) Sumatra Barat
* Gunung Sago (2500 m) Sumatra Barat

Bali & Nusa Tenggara

* Gunung Agung (3.142 m) di Bali
* Gunung Batur (1.717 m) di Bali
* Gunung Batukaru (2.276 m) di Bali
* Gunung Barujari (2.376 m) di Lombok' gunung baru di kawah Gunung Rinjani
* Gunung Ebulolobo (2,123)
* Gunung Inielika (1,559)
* Gunung Kondo (2,947)
* Gunung Nangi (2,330)
* Gunung Rinjani (3.726 m) di Lombok, gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia
* Gunung Sangeang (1,949)
* Gunung Tambora (2.850 m) di pulau Sumbawa
* Gunung Anak Ranakah (2,402)
* Gunung Ebulabo (2,123)
* Gunung Egon (1,703)
* Gunung Iliboleng (1,659)
* Gunung Iliwerung (1,486)
* Gunung Inerie (2,230)
* Gunung Keknemo (2,070)
* Gunung Kelimutu (1,385)
* Gunung Lewotobi Laki-laki (1,584)
* Gunung Lewotobi Perempuan (1,703)
* Gunung Lewotolo (1,319)
* Gunung Loreboleng (1,117)

Tempat lainnya

* Gunung Batusibela (2.111 m) di pulau Bacan kepulauan Maluku
* Krakatau di Selat Sunda
* Gunung Pangrango (3019 m) di puncak,Gunung tertinggi ke 2 di Jawa barat





Rabu, 25 Mei 2011

Taman Nasional Gunung Rinjani




Taman Nasional Gunung Rinjani merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan pegunungan rendah hingga pegunungan tinggi dan savana di Nusa Tenggara.
Potensi tumbuhan yang terdapat di Taman Nasional Gunung Rinjani antara lain jelutung (Laportea stimulans), dedurenan (Aglaia argentea), bayur (Pterospermum javanicum), beringin (Ficus benjamina), jambu-jambuan (Syzygium sp.), keruing (Dipterocarpus hasseltii), rerau (D. imbricatus), eidelweis (Anaphalis javanica), dan 2 jenis anggrek endemik yaitu Perisstylus rintjaniensis dan P. lombokensis.
Selain terdapat satu jenis mamalia endemik yaitu musang rinjani (Paradoxurus hemaproditus rinjanicus), juga terdapat kijang (Muntiacus muntjak nainggolani), lutung budeng (Trachypithecus auratus kohlbruggei), trenggiling (Manis javanica), burung cikukua tanduk (Philemon buceroides neglectus), dawah hutan (Ducula lacernulata sasakensis), kepudang kuduk hitam (Oriolus chinensis broderipii), dan beberapa jenis reptilia.

Pada lembah di sebelah barat Gunung Rinjani terdapat Danau Segara Anak (2.008 m. dpl) yang airnya berbau belerang, suhunya berbeda dari satu tempat ke tempat lain. Luas danau tersebut sekitar 1.100 hektar, kedalaman antara 160 - 230 meter. Di tengah-tengah danau ini muncul gunung baru vulkanik yang masih aktif dan terus berkembang. 


Gunung Rinjani yang merupakan gunung tertinggi ketiga di Indonesia (3.720 m. dpl), menyimpan berbagai misteri salah satu diantaranya yaitu tentang keberadaan Dewi Enjeni. Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, Dewi Enjeni adalah Ratu jin penguasa Gunung Rinjani. Mereka meyakini bahwa Dewi Enjeni lahir dari perkawinan manusia Sasak dengan jin, berparas cantik dan masih keturunan Raja Selaparang. Untuk menghormati Dewi Enjeni, masyarakat sering mengadakan upacara religius di Gunung Rinjani dan Danau Segara Anak, dengan melepaskan ikan-ikan kecil yang terbuat dari emas tipis ke Danau Segara Anak.

Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Puncak Gunung Rinjani. Mendaki gunung, berkemah dan menikmati panorama alam Pulau Lombok.
Danau Segara Anak, Sebau dan Gunung Baru. Penelitian, menikmati fenomena alam/gejala alam, sumber air panas, mandi, pengamatan satwa dan menjelajahi hutan. Pada bulan Maulud, di Danau Segara Anak sering dijadikan atraksi budaya Pakelem (memandikan keris).
Otakkokoq dan Kembang Kuning. Mandi air panas yang berbau belerang untuk pengobatan (penghalus kulit) dan air terjun.
Atraksi budaya di luar taman nasional yaitu;Perang Topat pada bulan Desember dan Ciwaratri pada bulan Januari di Mataram.

Musim kunjungan terbaik: bulan Agustus s/d Desember setiap tahunnya.
Cara pencapaian lokasi:
Mataram - Selong - Sambelia - Sembalun Lawang (140 km) sekitar 4,5 jam dengan mobil. Bila berjalan kaki ke danau memerlukan waktu selama 9 jam (25 km). Mataram - Bayan - Senaru (82 km) sekitar 2,5 jam, jalan kaki ke danau selama 9 jam (25 km). Mataram - Bayan - Torean (85 km) sekitar 2,5 jam, jalan kaki ke danau selama 7,5 jam. Mataram - Masbagik - Kutaraja - Tetebatu (60 km) sekitar 1,5 jam, jalan kaki ke Otakkokoq selama 30 menit.









Sabtu, 23 April 2011

Misteri Gunung Gede, Pangrango



Kadangkala pendaki yang berada di kawasan alun-alun Surya Kencana akan mendengar suara kaki kuda yang berlarian, tapi kuda tersebut tidak terlihat wujudnya. Konon, kejadian ini pertanda Pangeran Surya Kencana datang ke alun-alun dengan dikawal oleh para prajurit. Selain itu para pendaki kadang kala akan melihat suatu bangunan istana.
Alun-alun Surya Kencana berupa sebuah lapangan datar dan luas pada ketinggian 2.750m dpl, di sebelah timur puncak Gede, merupakan padang rumput dan padang edelweiss. Surya Kencana adalah nama seorang putra Pangeran Aria Wiratanudatar (pendiri kota Cianjur) yang beristrikan seorang putri jin. Pangeran Surya Kencana memiliki dua putra : Prabu Sakti dan Prabu Siliwangi.
Kawasan Gunung Gede merupakan tempat bersemayam Pangeran Surya Kencana. Beliau bersama rakyat jin, menjadikan alun – alun sebagai lumbung padi yang disebut Leuit Salawe, Salawe Jajar, dan kebun kelapa salawe tangkal, salawe manggar.
Petilasan singgasana Pangeran Surya Kencana berupa sebuah batu besar berbentuk pelana. Hingga kini, petilasan tersebut masih berada di tengah alun-alun, dan disebut Batu Dongdang yang dijaga oleh Embah Layang Gading. Sumber air yang berada di tengah alun-alun, dahulu merupakan jamban untuk keperluan minum dan mandi.
Di dalam hutan yang mengitari Alun-alun Surya Kencana ini ada sebuah situs kuburan kuno tempat bersemayam Prabu Siliwangi. Pada masa pemerintahan Prabu Siliwangi yang menguasai Jawa Barat, terjadi peperangan melawan Majapahit. Selain itu Prabu Siliwangi juga harus berperang melawan Kerajaan Kesultanan Banten. Setelah menderita kekalahan yang sangat hebat Prabu Siliwangi melarikan diri bersama para pengikutnya ke Gunung Gede.
Sekitar gunung Gede banyak terdapat petilasan peninggalan bersejarah yang dianggap sakral oleh sebagian peziarah, seperti petilasan Pangeran Suryakencana, putri jin dan Prabu Siliwangi. Kawag Gunung Gede yang terdiri dari, Kawah Ratu, Kawah Lanang, dan Kawah Wadon, dijaga oleh Embah Kalijaga. Embah Serah adalah penjaga Lawang Seketeng (pintu jaga) yang terdiri atas dua buah batu besar. Pintu jaga tersebut berada di Batu Kukus, sebelum lokasi air terjun panas yang menuju kearah puncak.
Eyang Jayakusumah adalah penjaga Gunung Sela yang berada disebelah utara puncak Gunung Gede. Sedangkan Eyang Jayarahmatan dan Embah Kadok menjaga dua buah batu dihalaman parkir kendaraan wisatawan kawasan cibodas. Batu tersebut pernah dihancurkan, namun bor mesin tidak mampu menghancurkannya. Dalam kawasan Kebun Raya Cibodas, terdapat petilasan/ makam Eyang Haji Mintarasa.
Pangeran Suryakencana menyimpan hartanya dalam sebuah gua lawa/walet yang berada di sekitar air terjun Cibeureum. Gua tersebut dijaga oleh Embah Dalem Cikundul. Tepat berada di tengah-tengah air terjun Cibeureum ini terdapat sebuah batu besar yang konon adalah perwujudan seorang pertapa sakti yang karena bertapa sangat lama dan tekun sehingga berubah menjadi batu. Pada hari kiamat nanti barulah ia akan kembali berubah menjadi manusia.